Pepatah Suku Baduy

  • 4 min read
  • Mei 24, 2022
baduy

Guratgarut.com – Pernah kalian mendengar tentang Suku Baduy? Salah satu suku yang mempertahandakan budaya dan adat istiadatnya hingga saat ini. Terdapat hal unik yang dimiliki oleh Suku Baduy, salah satunya adalah pepatah atau peribahasa yang masih dipegang teguh hingga saat ini.

Contoh pepatah Suku Baduy yang paling terkenal adalah;

Gunung tak diperkenankan dilebur
Lembah tak diperkenankan dirusak
Larangan tak boleh dirubah
Panjang tak boleh dipotong
Pendek tak boleh disambung
Yang bukan harus ditolak
Yang jangan harus dilarang
Yang benar haruslah dibenarkan

Meskipun mengisolasi diri dari peradaban modern, Baduy adalah sebuah suku yang mampu memertahankan keindonesian dan mengamalkan nilai-nilai leluhur.

Sekilas Mengenai Suku Baduy

Suku baduy dalam

Secara umum Suku Baduy terbagi ke dalam 2 jenis atau wilayah, yaitu Baduy dalam dan Baduy luar.

Baik Baduy dalam ataupun luar adalah suatu wilayah yang terdiri dari beberapa desa atau kampung.

Perbedaan yang sangat mencolok antara Baduy dalam dan Baduy luar ialah penampilan. baduy luar pada umumnya menggunakan baju berwarna hitam dengan ikan kepala biru.

Sedangkan Baduy dalam menggunakan ikat kepala putih dengan pakaian putih atau hitam, serta mereka senantiasa bertelanjang kaki.

Perbedaan lainnya, Suku Baduy dalam tidak diperkenankan untuk menggunakan kendaraan kemanapun mereka pergi, harus berjalan kaki.

Sedangkan Baduy luar diperbolehkan untuk menggunakan kendaraan apabila mereka ingin melakukan perjalanan.

Kawasan ini terletak di daerah Lebak, Provinsi Banten. Apabila kalian penasan, dapat berkunjung ke secara langsung ke Baduy.

Kumpulan Filosofi dan Pepatah Suku Baduy

pepatah suku baduy yang melegenda
Pepatah Suku Baduy oleh berkata.net

Seperti yang telah disinggung pada bagian awal, Suku Baduy masih memegang dan mengamalkan nilai-nilai para leluhurnya.

Hal ini sangat berkaitan erat dengan filosofi dan pepatah Suku Baduy yang diterima dari leluhurnya.

Apabila kita perhatikan, pepatah suku Baduy ini tidaklah jauh berbeda dengan pepatah dari Suku Sunda, secara bahasa pun sama.

Berikut sebagian kecil pepatah Suku Baduy yang dapat kita renungi;

1. Pepatah untuk Taat Kepada Hukum

Lojor teu beunang dipotong
Pondok teu benang disambung
Gede teu beunang dicokot
Leutik teu beunang ditamabah

Secara umum kita dapat mengartikan ini bahwa semua telah ada hukum dan aturannya, sehingga jangan pernah merubah aturan yang telah ada.


Mipit kudu amit, ngala kudu menta
Ngagedig kudu mewara
Mun neukteuk kudu sateukna
Mun nilas kudu sapasna
Mun ngadeg kudu saclekna
Nu lain dilainkeun, nu aya dienyakeun
Ulah gorok ulah linyeok

Semua ada adab dan aturannya sendiri, sehingga yang perlu kita lakukan anya mengikuti aturan yang telah berlaku.

Jangan sampai melakukan hal yang tidak perlu untuk dilakukan, dan tidak melakukan yang memang benar benar perlu dilakukan.

2. Pepatah Penegakan Hukum

Nerapkeun hukum ulah kencra kencas
Ulah cuweut kanu hideung
Ulah monteng kanu koneng
Ulah ngilik kanu putih
Ulah neuleu tandingan nenjo paroman
Ulah pandang bulu

Dalam menegakan hukum jangan pernah melihat apapun, tidak melihat kedudukan dan siapa dia, hukum harus ditegakan secara benar dan adil.

hal inilah barangkali yang hari ini mulai mengalami degradasi di negeri kita, dimana hukum lebih tajam kebawah dan tumpul ke atas.

Sehingga masyarakat tidak lagi mendapatkan keadilan, ditambah hukum sangat mudah dipermainkan oleh orang-orang yang memiliki duit.


Hukum ulah gelang catang
Ulah hukum piraus
Hukum aya kalana perlu ditegaskeun
Hukum aya kalana perlu di tindakeun
Hukum oge aya kalana perlu dibijaksanakeun

Hukum adalah sebuah kebijaksanaan yang sesuai dengan hati nurani. Adakalanya harus tegas, mengambil sikap dll.

Dengan demikian hukum akan menghasilkan keadilan bagi seluruh masyarakat tenpa terkecuali.


Mun hukum kencra kancas
Matak romed cerewed
Pasini eweuh sisina
Pasea eweuh hadean
Tunggal nyarug cohcor mantog
Budak galah jelema nyarak
Datang nu bogana reos

Hukum diberlakukan tanpa pilih-pilih, yang salah harus dinyatakan salah, dan yang benar harus dinyatakan benar.

Jika tidak demikian maka akan menimbulkan kegaduhan yang tiada henti, kekacauan di masyarakat akan timbul, dan hlangnya kepercayaan hukum kepada penegaknya.

3. Pepatah untuk Memelihara Alam

Gunung teu beunang dilebur
Lebak teu beunang dirakrak
Buyut teu beunang dirobah
Larangan aya di darat di cai
Gunung aya maungan, lebak aya badakan
Lembur aya kokolota, leuwi aya buayaan

Alam merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan manusia itu sendiri, sebab manusia tidak bisa hidup tanpa alam.

Alam harusnya dibiarkan saja, tidak bisa dirubah begitu saja, dimanfaatkan seperlunya, sehingga tidak fungsi alam tidaklah berubah.

Seperti yang kita lihat saat ini, alam indonesia telah rusak, kerena tangan tangan yang tidak bertanggung jawab.

Alhasil bencana terjadi dimana-mana, banjir dan kebakaran hutan menjadi bencana yang ditimbulkan karena alam rusak.

4. Pepatah Suku Baduy untuk Pemimpin

Jadi pemimpin mah
Ulah nyaur teu diukur
Ulah nyabla teu diungang
Ulah ngomong sageto-geto
Ulah lemek sadaek-daek
Ulah gorok ulah linyok

Menjadi seorang pemimpin artinya menjadi kepala, harus menjadi teladan, baik itu ucapan ataupun tingkalh laku.

Pepatah Suku baduy tentang pemimpin ini telah merepresentasikan bagaimana seorang pemimpin seharusnya bersikap dan bertindak.

Menjadi pemimpin tentu tidaklah mudah, sebab membawa kepentingan khalayak ramai atau banyak orang.


Tapi jadi pemimpin
Kudu landing tali ayunan
Kudu laer tali aisan
Kudu nulung kanu butu, nalang kanu susah
Kudu nganteur kanu sieun, ngoboran kanu poekeun

Pepatah bijak tentang pemimpin ini merupakan kelanjutan dari pepatah sebelumnya, jika dalam pepatah sebelumnya berisi larangan, maka yang ini berisi keharusan.

Secara umum jika kita simpulkan, pemimpin itu harus bijaksana, menolong orang yang susah dan menjadi cahaya bagi banyak orang.

5. Pepatah Suku Baduy Tolong Menolong

Kalawan kamurundung kumarandang
Aleum dasar disasaran
Poek mangkleng dikotrekan
Hujan gedee di tayungan
Mun leueur diiteukan
Aleuman dasar disasaran

Manusia adalah mahluk sosial, artinya tidak dapat hidup sendiri, saling membutuhkan satu sama lain.

Maka dari pada itu, sudah seharusnya saling tolong menolong, saling membantu yang dibutuhkan.

6. Pepatah Hidup dari Suku Baduy

Ulah gedug kalinduan, ulah ligrig ka angina
Kudu jadi walik sa giringan
Kudu jadi gagak sa gelangan
Kudu sareudeuk saigel sabobok sapihanean
Kacai jadi saleuwi ka darat jadi salogak
Kudu bisa silih asah, silih asih, silih asuh
Saluhureun pi bapaeun
Sapantaran pi batuteun
Sahandapeun pi anakeun
Neangan elmu lain ti bincurang
Tapi ti papada urang

Rasanya tidak semua orang Sunda dapat menerjemahkan pepatah di atas, sebab menggunakan Bahasa Sunda buhun, yaitu Bahasa Sunda jaman dulu.

Jika kita perhatikan, kosa kata yang digunakan memang terlihat sangat indah dan menawan. Hal ini sejalan juga dengan maknanya.

Saya tidak dapat menerjemahkan satu persatu, tapi sejacara umum pepatah suku Baduy ini telah mewakili bidang kehidupan, seperti menuntut ilmu, tatakrama, dan bagimana kita bergaul dalam lingkungan.

7. Pepatah Suku Baduy Tentang Tanggung Jawab

Lembu kungkung, kuda cangcang
Kebo kaluhan , jelema ikrab, ijab lisan
Jelema teu beunang dipeuncit diarah dagingna
Tapi ucapan atawa lisanna

Kesimpulan dari kata kata mutiara ini yaiu yang jadi pegangan dan diperhitungan dari seorang manusia ialah ucapannya.

Jika ucapannya sudah tidak dapat dipegang maka dapat dikatakan mereka adalah seorang yang tidak baik.


Nah itu dia sebagian kecil pepatah dari Suku Baduy, semoga pepatah tersebut menjadi nasehat dan renungan untuk kita semua.

Kalian juga dapat membaca artikel lain, yaitu pepatah Minang, Insha Allah akan memberikan manfaat dan wawasan bagi kalian.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright 2020 - guratgarut.com